Karya Pelayanan Yayasan di Era Transformasi Society 5.0

Estimated read time 6 min read

Abad 21 atau era globalisasi dengan revolusi industri 4.0 dan sudah bergerak ke arah transformasi era society 5.0 ditandai dengan perkembangan kemampuan komputasi multitasking konektivitas teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat diberbagai bidang, tidak luput juga dalam hal peningkatan pembelajaran dalam dunia pendidikan[1].

Transformasi Era Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industi 4.0 seperti internet of thing (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Society 5.0 merupakan masa di mana masyarakat berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial oleh sistem yang mengintegrasikan dunia maya dan ruang fisik. Society 5.0 akan menyeimbangkan dunia ekonomi dan menyelesaikan masalah sosial [2].

Dampak Positif dan Negatif Society 5.0

Setiap perubahan tentu memberi dampak positif dan negatif. Dampak postif dari era society 5.0 adalah.

  • Konektifitas membantu dunia seperti tidak ada batas lagi terkoneksi antara sistem yang satu dengan sistem yang lain, sehingga data dan informasi tersaji dengan sangat cepat. Semuanya akan menjadi lebih dekat, lebih murah, lebih cepat dengan adanya data yang terkoneksi. Jarak, waktu dan lokasi tidak menjadi kendala, guru dan siswa bisa berinteraksi dalam pembelajaran di mana pun, kapan pun.
  • Kecerdasan buatan akan membantu manusia dalam pekerjaan berat, problem matematika yang rumit yang dihadapi oleh siswa ataupun guru akan tersaji dengan cepat. Pemerintah akan terbantu menyelesaikan berbagai problem sosial dengan adanya big data.
  • Membantu memberikan solusi kecemasan terhadap berbagai isu lingkungan seperti pemanfaatan drone untuk melihat memantau kondisi perambahan hutan, kerusakan hutan; tersajinya secara cepat data meteorolig perubahan-perubahan cuaca
  • Adanya robot membantu manusia dalam pekerjaan-pekerjaan berat dan berbahaya. Dalam kondisi darurat kesehatan pandemi covid-19 seperti sekarang ini, robot bisa mengambil peran perawat dokter untuk merawat dan menangani pasien.

Era society 5.0 juga mempunyai kekurangan dan konsekuensi hal-hal negatif yang muncul ;

  • Rawannya kejahatan dunia maya, big data yang bisa diakses oleh siapa pun sangat rawan peretasan. Sehingga sangat perlu memperkuat sistem keamanan dan tidak hanya pemerintah tetapi sektor apapun yang terhubung ke dalam sistem jaringan.
  • Adanya teknologi yang membantu pemecahan masalah, membuat manusia akan semakin malas. Manusia menjadi tergantung dengan teknologi.
  • Potensi kehilangan atau kekurangan pekerjaan karena teknologi menggantikan pekerjaan manusia sedangkan manusia terus bertambah.
  • Peran sekolah dan perguran tinggi akan tergantikan oleh sistem. Akses pendidikan tidak lagi bergantung kepada guru karena semua bisa di akses dalam big data;
Kepala sekolah, guru dan siswa dalam situasi apa pun terus menjalankan nilai-nilai karakter seperti solidaritas, kepekaan sosial.
Kepala sekolah, guru dan siswa dalam situasi apa pun terus mengembangkan nilai-nilai karakter seperti solidaritas, kepekaan sosial.

YPSB dari tahun ke tahun terus menerus berusaha mempersiapkan, membekali seluruh komponennya baik sumber daya manusia, sarana pra sarananya dengan tuntutan dan perubahan-perubahan pendidikan. YPSB menyadari bahwa kekurangan dalam mempersiapkan dan membekali belum secara penuh masih dalam keragu-raguan. Belum menikmati buah dari era 4.0, telah dihadapkan dengan era Society 5.0.

Pandemi corona covid-19 telah memberi pembelajaran mengajarkan banyak hal pentingnya teknologi dalam dunia pendidikan di era 5.0. Pembatasan sosial dan menjaga jarak untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 mengubah model pembelajaran dan interaksi masyarakat dari interaksi secara langsung menjadi interaksi secara dalam jaringan (daring).

Pendidikan dalam transformasi era society 5.0, memungkinkan siswa dalam kegiatan pembelajaran berdampingan dengan robot. Supaya tidak tergantungkan oleh peran robot siswa harus memiliki kemampuan literasi kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, kemampuan untuk memecahkan masalah dan berkarakter memiliki kepedulian sosial dan budaya.

Guru menjadi sumber inspirasi bagi tumbuhnya kreativitas siswa. Peran guru sebagai fasilitator, tutor, pembelajar sejati, teladan, kreatif, inovatif dan penginspirasi bagi tumbuhnya kreativitas siswa harus terus menerus ditingkatkan. Pembelajaran diperoleh dari berbagai macam sumber, buku, internet, berbagai teknologi dan informasi serta perkembangan kurikulum secara global.

Guru harus memanfaatkan AI, IoT, Big Data dan Robot dalam dunia pendidikan untuk mengetahui kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa untuk masa depan. Kemampuan guru memanfaatkan teknologi bukan berarti untuk menggantikan peran guru, peran guru tidak tergantikan oleh teknologi karena ada ikatan emosional, karakter dan keteladanan yang tidak dipunyai oleh teknolgi ataupun robot.

Ikatan Emosional Guru dan Siswa dalam Pembelajaran tidak bisa digantikan oleh teknologi/robot.
Ikatan Emosional Guru dan Siswa dalam Pembelajaran tidak bisa digantikan oleh teknologi/robot.

Transformasi yayasan di era society 5.0 yayasan tertuang dalam rencana strategis Yayasan, yayasan harus terus setia pada pencerdasan kehidupan bangsa, setia terhadap ciri khas Katolik melayani, mewartakan dan memberi kesaksian. Yayasan juga harus memiliki hati yang terbuka. Kita perlu mengalami persahabatan sosial, mencari apa yang baik secara moral, dan mempraktikkan etika sosial karena kita tahu kita adalah bagian dari persaudaraan universal. Kita dipanggil untuk solidaritas, perjumpaan, dan keserasian[1].

Sekolah yang menyampaikan norma dan nilai kepada kaum muda berperan dalam tipe gereja. Karena dilibatkan dalam kontruksi “bangunan pendidikan katolik” maka ciri kongregasi bruder MTB berubah[2] Moral dan keteladanan para bruder seturut Injili dalam pelayanan dan karya-karyanya adalah kekuatan yang tidak bisa di beli dengan apapun tetapi menjadi patokan dalam berpijak menatap masa depan dalam situasi apapun, di mana pun, kapan pun dalam era apa pun. Mendidik Tanpa Batas, dan terus berbuat baik.

Profesional dalam karya pelayanan namun tetap berpihak kepada yang membutuhkan dengan rasa solider, subsidiaritas, menanggung karya perutusan. Menghasilkan pribadi yang utuh cerdas intelektual, cerdas emosional, cerdas spiritual, cerdas mengasihi, beriman dan bermoral. Mampu menjadi pribadi yang berkarkater sebagai saudara, penuh kepercayaan, berkompetensi dan penuh kesederhanaan. Mampu terus bekerjasama dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak alumni, keuskupan, gereja, paroki, stasi, komunitas, pemerintah dan masyarakat sehingga menghasilkan pribadi yang unggul.

Referensi

Garis Besar Lembaga Pendidikan Karya Kongregasi Bruder MTB, Edisi Juli 2018

Rencana Stategis Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder, Tahun 2021 – 2023.

Revolusi Pendidikan Tinggi di Era Industri, M. Iman Hidayat Yusnidah, Deeppublish Publisher, Yogyakarta 2020.

Biomimicry Learning as Inspiration for Product Design Innovation in Industrial Revolution 4.0, International Jurnal of Creative and Arts Studies, Volume 7, Number 1, Juni 2020

Encyclical Letter Fratelli Tutti Of The Holy Father Francison Fraternity And Social Friendship, 05 Oktober 2020. https://www.dokpenkwi.org/2020/10/06/ringkasan-ensiklik-fratelli-tutti/

Mendidik di Masa Kini dan Masa Depan Semangat yang di Perbaharui, Seri Dokumen Gereja No 97, Departemen Komunikasi dan Penerangan Konfrensi Wali Gereja Indonesia, Jakarta, 2015. Hal. 14

Siapkah Indonesia Menyosong Society 5.0 Dengan Seiring Perkembangan Big Data Yang Semakin Pesat?, 01 November 2020, Kumi Laila/Hendriyanto https://socs.binus.ac.id/2020/11/01/siapkah-indonesia-menyosong-society-5-0-dengan-seiring-perkembangan-big-data-yang-semakin-pesat/

Menyiapkan Pendidik Profesional Di Era Society 5.0, 03 Februari 2021, http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-profesional-di-era-society-50

You May Also Like

More From Author