Bertempat di Aula Bina Remaja pada tanggal 2 September 2023. Kegiatan Pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional dibuka bersama guru dan pegawai dengan misa dan seminar yang dipimpin oleh pastor Vinsensius Darmin Mbula, OFM.
Dalam Allah sumber Kasih dan Keselamatan ( Yun 4:2), semakin mencintai sesama dan planet bumi sebagai rumah kita bersama.
• Konteksnya: pandemic covid 19, bumi semakin mendidih panas, perubahan iklim ekstrem, kesengsaraan manusia, penderitaan orang orang kecil;
• KITA dipanggil oleh Allah sumber kasih dan keselamatan untuk mewujudkan One Health: sehat alamnya, sehat hewannya dan sehat manusianya
Dalam konteks sekolah dan ruang kelas, kita focus pada sekolah sebagai tindakan kasih Allah yang menyelamatkan. Selain kita belajar dari nabi Yunus, Yoel, kita juga belajar dari nabi masa kini, fransiskus dari Assisi yang semangatnya dituangkan kan dalam Laudato si oleh Paus Fransiskus.
SEKOLAH SEBAGAI TINDAKAN CINTA KASIH ALLAH
Semua orang tua mempercayakan “buah cinta” mereka kepada sekolah agar anak-anaknya kelak menjadi anak anak yang sehat, sukses, berhasil dan Bahagia Berkelanjutan dalam hidupnya di planet bumi ini.
Ini Kehendak Orang tua yang juga selaras dengan kehendak bangsa dan negara Indonesia juga selaras dengan Kehendak Allah. ( bdk Luk 2: 52: Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”harapan orang tua pastilah anak anak mereka semakin bertumbuh danberkembang secara holistic, fisik, psikomotorik, bahasa, emosional, social, moral
dan spiritual agar berhasil dan Bahagia dalam hidup semakin dikasihi oleh Allah
dan manusia.
Paus Fransiskus melihat sekolah sekolah sebagai Tindakan Iman, Pengharapan dan Kasih: Indeks prestasi keselamatan: kekudusan, kesederhanaan, keugahariaan dan kepeduliaan terhadap penederitaan terhadap sesama dan lingkungan hidup di sekitar kita.
Sekolah sebagai Tindakan cinta kasih bisa membawa kepada kesadaran kritis akan kemorosotan nilai kemanusiaan dan kerusakan lingkungan sekaligus peduli akan dimensi manusiawi harmonis ekologis. Karena itu pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan kwarganegaraan ekologis berbasis Tindakan cinta kasih yang memuliakan Allah dengan memulihkan harkat dan martabat manusia serta melestarikan alam semeseta. (Lauda to si 211)
Allah memanggil kita kepada suatu komitmen yang murah hati dan rela memberikan segalanya (solidaritas), memberi kita kekuatan dan juga terang yang kita butuhkan untuk bergerak maju. Di tengah dunia ini, Tuhan kehidupan yang begitu mengasihi kita, terus hadir. Ia tidak menjauhi kita, Ia tidak meninggalkan kita sendirian, karena Ia telah menyatukan diri-Nya secara defintif dengan bumi kita, dan kasihNya terus menerus mendorong kita untuk menemukan jalan jalan baru. Terpujilah Dia ( LS 245).