Pemberkatan dan Peresmian Gedung Baru SMP Bruder Pontianak

Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 62 (enam puluh dua), Kamis, 16 Agustus 2018, bertempat di serambi depan gedung sekolah, Jln. A.R. Hakim No. 92 Pontianak, diresmikan bangunan gedung baru SMP Bruder Pontianak.

Hadir dalam peresmian tersebut Mgr. Agustinus Agus Pr, Uskup Agung Pontianak,  Walikota Pontianak, sekaligus Gubernur Kalimantan Barat terpilih, Bpk. Haji Sutarmiji, S.H, M.Hum, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Kasi Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pontianak, Ketua Alumni SMP Bruder Pontianak, Bpk. Kurmin Halim S.H,  sejumlah alumni SMP Bruder Pontianak, para Kepala Sekolah dari TK sd SMA di lingkungan Persekolahan Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) dan sejumlah undangan.

 

Bagian dari karya pelayanan Kongregasi Bruder MTB

Rangkaian upacara  pemberkatan dan peresmian gedung tiga lantai tersebut dimulai pada pukul 07.30. Sebelum perayaan Ekaristi,   upacara pemberkatan gedung baru.  Diiringi lagu-lagu yang dibawakan oleh kelompok koor siswa-siswi SMP,  Uskup Agung Pontianak didampingi 3 (tiga)  pastor dari Gereja Katedral Pontianak berkeliling memerciki lorong-lorong dan seluruh ruangan yang ada di gedung baru itu dengan air yang sebelumnya  diberkati.

Sekolah Menengah Pertama ( SMP )  Bruder Pontianak adalah salah satu sekolah  yang diselenggarakan  Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder ( YPSB)  sebagai karya pelayanan bidang pendidikan formal milik Kongregasi para Bruder MTB. Yayasan ini mengelola 18 (delapan belas ) sekolah formal dari Taman Kanak-kanak (TK) , Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di kota – kota di Kalimanatan Barat;  Pontianak, Singkawang dan Putussibau.

Selain sekolah formal Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder juga menangani Pendidikan Non Formal seperti asrama – asrama untuk siswa SMP dan SMA di Sekadau, Putussibau, Singkawang, Kualadua (perbatasan dengan Malaysia)  dan Pontianak. Salah satu asrama di Pontianak diperuntukkan bagi mahasiswa yang menuntut  ilmu di perguruan tinggi di Pontianak, baik swasta maupun negeri. Satu asrama lagi  dipriotitaskan  bagi  siswa putri dari pedalaman  yang bersekolah di SMA Sto. Paulus Pontianak. Pendidikan non formal lain yang ditangani  YPSB adalah Lembaga Ketrampilan dan Pelatihan (LKP) di Pati, Jawa Tengah. LKP ini memberikan pelatihan dan ketrampilan seperti computer, menjahit, bahasa Inggris dan  sempoa.

Hampir semua sekolah di lingkungan  Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder (YPSB) di Pontianak dan Singkawang berdiri pada masa sebelum kemerdekaan. Para bruder MTB dari Belanda yang tiba di kota Singkawang pada tanggal 10 Maret 1921, beberapa tahun kemudian  memutuskan untuk  menangani dua sekolah; HCS (Hollands Chinese School) dan satu sekolah berbahasa Cina.  Sekolah – sekolah tersebut berasrama. Demikian pula di kota Pontianak, pada tahun 1937 didirikan Sekolah Dagang (Handelsschool)  dan   Sekolah Hoi Sen (Bintang Laut)  yang didirikan oleh Br. Canisius pada tahun 1934.

HCS dan Sekolah Dagang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah, sedangkan Sekolah Hoi Sen bagi mereka yang kurang mampu dan letaknya di pinggir kota.

Sekolah – sekolah tersebut merupakan cikal bakal sekolah-sekolah yang sampai saat ini masih ada. Sesuai dengan perkembangan sistim pendidikan di Indonesia maka pada tahun ajaran 1956/1957   Sekolah Dagang beralih  menjadi SMP Bruder Pontianak, seperti yang sekarang ada,  dan di lain kesempatan  Sekolah Hoi Sen menjadi SD Bruder Kanisius Siantan Pontianak.

(Hijbergen dan Ujung-ujung dunia hal.162-170).

Peran serta Alumni.

“Sekolah harus dikelola secara profesional agar mampu menjawab tantangan anak-anak dan  masyarakat  zaman now”; demikian antara lain,   Mgr. Agustinus Agus Pr dalam kata sambutannya.

Atas dasar itu pulalah gedung baru SMP Bruder Pontianak  dibangun.

Dalam pertemuan-pertemuan bersama antara Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder, Kongregasi Bruder MTB dan perwakilan alumni, disepakati bahwa alumni akan berusaha membantu.  Dimotori oleh ketua Alumni SMP Bruder Pontianak, Kurmin Halim, SH dalam reuni akbar memperingati ulang tahun SMP bruder yang ke 60 (enam puluh) di hotel Aston Pontianak,  tanggal 19 Agustus 2016 alumni SMP Bruder Potianak berhasil mengumpulkan sejumlah dana.

Meski Yayasan masih ragu dengan ketersediaan  biaya yang belum mencukupi, diputuskan untuk memulai pembangunan gedung baru karena alasan bahwa sebagian ruangan tidak memadai lagi sebagai tempat belajar mengajar.

Dalam sambutannya, Panitia pembangunan  Br. B. Sukasta, MTB melaporkan bahwa pembangunan SMP Bruder Pontianak dimulai pada tanggal 09 September 2017 diawali  dengan peletakan batu pertama oleh Pemimpin Kongregasi Bruder MTB Indonesia saat itu; Br. Gabriel RT, MTB   dan pemberkatan lokasi  oleh Pastor  Barces CP.

Panitia juga menjelaskan bahwa  sumber  dana  diperoleh dari Yayasan, Dewan Umum Kongregasi Bruder MTB dan alumni SMP Bruder Pontianak. Dalam kesempatan itu panitia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur, terima kasih juga disampaikan kepada Walikota Pontianak, karena tidak ada kendala berarti pada saat mengurus surat ijin membangun.

Partisipasi alumni sekolah di bawah Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dalam memperhatikan almamaternya sudah banyak  dilakukan. Misalnya pada periode tertentu, alumni SMP Bruder Singkawang yang bergabung dalam “Kaliber’s” (Ikatan Alumni SMP Bruder Singkawang)  memberikan  beasiswa bagi siswa/i kurang mampu di persekolahan Singkawang; atau  bantuan untuk membangun gedung  Aula Binaremaja 2 oleh alumni SD Bruder Kanisius Siantan Pontianak di lingkungan TK/SD Bruder Siantan. Aula ini  mulai dibangun  pada tgl. 22 Maret 2014 dan diresmikan pada tgl. 09 Agustus 2016. Trisno Eddy (Tjhai Nyan Fat) ketua alumni SD Bruder Kanisisus waktu itu  mengatakan : “ bangunan ini  sebagai ungkapan rasa terima kasih kami dan perhatian besar kami kepada generasi penerus di SD Bruder Kanisius.”  Selain itu  untuk mengenang semangat Sto. Paulus, alumni SMA Sto. Paulus periode 1984 mendirikan   patung Sto. Paulus  di kompleks persekolahan YPSB jln. A.R. Hakim  no. 92 Pontianak pada thn. 2014.

Andil dalam mempersiapkan manusia berkualitas.

Br. Gabriel RT, MTB mewakili Dewan Pimpinan Umum dalam sambutannya menegaskan kembali bahwa anak didik selain dididik untuk  memiliki kepandaian  secara intelektual juga harus   memiliki jiwa humanis yang mampu menghargai dan menjunjung tinggi martabat manusia  : “Sekolah adalah tempat mempersiapkan anak didiknya memiliki minimal tiga kecerdasan; kecerdasan  intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.” “ Tidak cukup anak menjadi pandai, selain dilatih untuk biasa berpikir kritis  juga harus mampu dan mau  menghargai sesamanya sebagai manusia”, sambungnya.

Dalam pengantar  Visi/Misi Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder dijelaskan bahwa karya Bruder MTB, baik formal dan non formal mengacu kepada pembentukan manusia yang memiliki 4 (empat) semangat yang diyakini dan perlu diperjuangkan yaitu : yang pertama  Simpliciter (melayani, belarasa, kerendahan hati, keramahan, anti kekerasan), kedua Confidenter (bersandar pada iman akan Allah, rasa hormat terhadap tata ciptaan, transformasi diri, keindahan/estetika), ketiga Competency ( tangguh, kreatif, kritis,  jujur, bertanggung jawab, menjunjung kebenaran/logika) dan yang ke empat adalah Community (persaudaraan dalam perbedaan, relasional, komunikatif, universal dan kebaikan/etika).

Dalam hal mutu dan kualitas,   Walikota Pontianak yang juga Gubernur Kalimantan Barat terpilih periode th. 2018 sd 2023, Bpk. H. Sutarmiji, S.H, M.Hum, mengatakan bahwa pada era tahun delapan delapan puluhan Sekolah-sekolah Katolik di wilayah Kalimantan Barat, termasuk Sekolah yang dikelola oleh para Bruder MTB masih menduduki  sebagai sekolah  yang terdepan. “Saya lulusan SMA Sto. Paulus Pontianak”, tuturnya. “Dulu sekolahnya di sini, masuk sore”, sambungnya sambil menunjuk kearah gedung sekolah SMP Bruder yang baru. “Disiplin”; sambungnya.

Walikota menekankan pula bahwa tantangan yang dihadapi oleh pengelola sekolah  baik negeri maupun swasta makin berat. Selain sarana prasarana  harus dibenahi agar mampu  menjawab kebutuhan masyarakat jaman sekarang;   yang paling  penting adalah para tenaga pendidik; kepala sekolah, para guru serta semua yang terlibat dalam proses pendidikan  harus selalu ditingkatkan  kompetensinya terus menerus.

Kepala Sekolah SMP Bruder Pontianak; br. Stefanus Tiyon, S.Pd, M.Pd menjelaskan bahwa minat masyarakat terhadap SMP Bruder Pontianak masih tinggi. Siswa baru tahun ajaran 2018/2019 berjumlah 220 orang. “ Semoga bangunan gedung baru dengan fasilitas yang lebih memadai ini menambah semangat kami untuk lebih maksimal melayani masyarakat melalui pendidikan di sekolah ini”, demikian Kepala Sekolah berharap. “Jumlah siswa seluruhnya, kelas 7, kelas 8 dan kelas 9 sebanyak 721 (tujuh ratus dua puluh satu) orang”, sambungnya.

Saat dihubungi secara terpisah Ketua  Yayasan Pendidikan Sekolah Bruder periode 2018 – 2021; br. Vianney Tri Laksono, MTB mengatakan:”Sarana prasarana yang sudah bagus harus diimbangi dengan kualitas pelayanan dari Kepala Sekolah dan para guru serta yang terlibat dalam proses belajar mengajar di SMP Bruder Pontianak, agar menghasilkan lulusan yang mampu berpikir kritis, berkarakter dan  mampu berprestasi”.

Penanda tanganan prasasti.

Acara peresmian dan pemberkatan gedung SMP Bruder Pontianak siang itu ditandai  dengan penanda tanganan prasasti bersama  oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus Pr, Walikota Pontianak dan Gubernur Kalimantan Barat terpilih,  Bpk. H. Sutarmiji, SH, MH; Ketua Alumni SMP Bruder Pontianak, Kurmin Halim, S.H dan Pemimpin Dewan Umum Bruder MTB, Br. Rafael Donatus, MTB. Acara terakhir tiup lilin, menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”  dan peninjauan gedung baru.

Pontianak, 20 Agustus 2018

Br. B. Sukasta, MTB.

Sekretaris YPSB.

You May Also Like

More From Author