Penggunaan Lembar Kerja (LK) dalam Model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning) di masa pandemi Covid-19. (Sebuah alternatif)
Oleh Drs. Paulus Sugiarto, M. Ed (Tim Pengembang Sumber Daya Manusia YPSB)
Semenjak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2020, hampir seluruh sekolah di Indonesia. Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat mengambil kebijakan untuk melaksanakan pembelajaran melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring. Pembelajaran daring menuntut guru dan peserta didik untuk sama-sama belajar memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.
Dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan kemampuan, sarana dan prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan bagi guru dan siswa serta kemampuan yang masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak terganggu.
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 dalam hal Proses Belajar dari Rumah pada butir (a) menyatakan bahwa Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan; Dengan demikian, setiap sekolah dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang sangat efektif. Guru dituntut untuk memilih model/metode pembelajaran yang efektif. Sayangnya, tidak semua guru rupanya paham betul mengenai inovasi terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari mereka masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.
Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses menyatakan bahwa Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Dari model/metode yang disarankan pada standar proses dikaitkan dengan masa pandemi Covid-19 ini, guru hendaknya dapat memilih model/metode pembelajaran yang relatif tepat dengan memperhatikan pembelajaran aktif. Kalau kita cermati situasi/keadaan saat ini (pandemi Covid-19), penulis berpendapat bahwa model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning) merupakan salah satu pilihan yang tepat. Dalam pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning) guru cenderung bertugas sebagai fasilitator. Guru harus benar-benar mempersiapkan diri dengan baik. Baik dalam pemahaman konsep yang akan diajarkan maupun pada saat pembelajaran yang berlangsung di kelas. Pada awal kegiatan hendaknya diberikan beberapa prasyarat mendasar sehingga mempermudah siswa untuk belajar konsep yang dipelajari. “Konsep baru dapat dipelajari seacara mudah apabila seseorang telah menguasai konsep prasyarat” (Orton, 1992, 57).